Sabtu, 16 April 2011

BaVesNas Episode 3:Dengarkan Alunan Jazz ini...

Keadaan Handoko…..
 Saat pulang kerja,Usul Fadilla soal mengunjungi Handoko di rumah sakit akhirnya menjadi kenyataan,Dr.Lauren,Yusuf,Fadilla menunggu di Pintu Masuk Gedung,aku dan Iwan menghampiri mereka.”jadikah?,”.tanya Fadilla.”jadilah,”.jawab Iwan dan Aku bersamaan.tak lama kemudian,Djainal Datang.”Bos,ikut kami?,”.”aku ada kerjaan,”.dia keluar dan memasuki Mobilnya.”langsung saja?,”.tanya Dr.Lauren,kami mengamini,dan langsung menuju Rumah sakit dimana Handoko dirawat.”Dr.Lauren tau dimana Handoko?,”.”iya,dia di Bakti Husada,sekitar 20 menit dari sini,”.aku naik Motor Aspira kesayanganku,Yusuf,Fadilla,menaiki Mobil Iwan(tentu Iwan yg mengemudi),dan Dr.Lauren menaiki Mobilnya.karena Dr.Lauren yg tahu dimana letaknya,dia yg paling depan memimpin kami.
Beruntung Malam ini tidak terlalu Macet,jadi kami bisa dengan cepat ke tempat Handoko.akhirnya kami sampai,Dr.Lauren menanyai dimana Handoko dirawat,setelah selesai kami menaiki Lift ke Lantai 5,tempat Bangsal Anggrek,satu orang satu kamar,tetapi tidak VIP atau executive,hanya Kamar Kecil.akhirnya Kami menemui Handoko.
Dia terlihat baikan dari kemarin,dan juga dia sedang makan.”HEI,”.panggil dia terkejut.”gimana sudah Han?,”.”bagus ae Wan,”.jawab dia.”Besok aku akan pulang,dan mendapat Cuti Sehari dulu,”.”ha ha hai,baguslah,”.Tambah Iwan.”jangan terlalu Manja disini Han,”nasehat Dr.Lauren.”Kesempatan seperti ini nggak boleh dilewati Lauren,Susternya Cantik-cantik,”.kami berlima tertawa terbahak-bahak.”yo,ini jam berapa?,”.tanyaku.”jam 20:00?,”.”hei,jam besuk sudah berakhir!,”.kami berempat kalang kabut.”pergi dulu Han,jangan macam-macam kamu ma susternya!,”.Canda Iwan sambil pergi.kami turun kebawah,dan Pulang Ke Rumah Masing-Masing.

Symphony Pembunuhan…
Berangkat Kerja Hari ini seperti biasanya,dan akhirnya sampai ke Markas.Iwan sudah Duduk Di tempatnya.”pagi,”.sapaku.”pagi Probie!,”.jawab dia.”aku sebenarnya cukup iri dengan Handoko,”.”aku tahu,kita kerja dan dia dirumah sedang cuti,”.”oh yah,hari ini dia mulai cuti yah?,maksudku kemarin saat dia dirumah sakit,aku melihat Suster-Suster disana,ngeri,cakep semua,”.aku tertawa mendengar Iwan berkata ini.akupun segera duduk ditempatku.aku melihat ke seberang,dia tampaknya sedang Memasang Headsetnya,dan tiba-tiba Musik Jazz keluar dengan nyaring dari Speaker Komputernya.dia kalang kabut memasang Kabel Headsetnya.”aku lupa klo ini belum dicolok,”.Jelas dia.”Suka Jazz?,”.”yap,yg baru kamu dengar adalah Sleep Away-nya Bob Acri,mungkin nama yg asing ditelingamu,”.betul kata Iwan,aku tidak tahu siapa Bob Acri,jika soal Jazz,kepalaku terpintas Jason Mraz.
Bos tiba-tiba datang.”Pagi Bos,”.sapa Iwan.Djainal hanya terdiam saja.dan juga secara tiba-tiba,Teleponnya bordering.”Halo……yah…..dimana?......oke,”.Bos Bangun dan mengambil tas peralatannya.”Ambil peralatan,Tionghoa Mati di Apartement,”.aku dan Iwan segera mengambil peralatan,dan mengikuti Bos dari Belakang.
The Crime Scene……..
Kami sampai ke TKP,kali ini adalah Apartement bernama The Sunny Lagoon Apartements.Apartement yg berdomisil di Jakarta Timur.Apartement itu sekitar 30 Lantai,dan TKP berada di Lantai ke 10.kami menaiki lantai 10,dan memasuki Kamar nomor 35.”Dr.Lauren,senang bertemu dengan anda,”.sapa Bos,ternyata Dr.Lauren Sudah pertama keTKP.”teman kita ini mati tertikam oleh benda tajam,can’t specified,entah benda tajam apa ini,tunggu sampai di Autopsi.yg jelas untuk sekarang adalah waktu meinggal adalah 6 Jam yg lalu,”.Terang Dr.Lauren.”oh yah,disana ada Keluarga Korban,”.Tunjuk Lauren ke jendela,kami menghampiri jendela dan melihat di bawah Orang yg dimintai keterangan Oleh polisi.”Iwan,Mintai Keterangan,”.Iwan langsung kebawah.sementara aku mengantikan Tugas Handoko dengan memotret TKP.”Permisi dok,”.aku pinta ke Dr.Lauren.sambil Memotret Korban.”ada Jejak Darah dari Kamar Mandi,jika kamu bisa memeriksanya,”.kata Dr.Lauren.aku segera melihat Jejak Darah itu kemana,ku ikuti sambil kutag satu persatu.
Sesampai dikamar mandi,Jejak Darah berhenti di dekat Wastafel.aku memotretnya,ada yg aneh.aku mendengar suara-suara.aku menyelidiki,dan suara itu berasal dari Dinding.tak mungkin dari kamar sebelah,karena ini sudah kamar paling ujung dan Kamar Mandi sudah terujung di Kamar ini.jadi kuketuk Dinding-Dinding ini,mencari suara Nyaring.dan aku coba melepas Baut dari Cermin,dan mengetuk Dinding itu.dan ternyata ada Suara Nyaring.aku kembali ke Ruang Utama dimana Korban berada dan Bos menyelidiki.”Bos,coba lihat ini,”.pintaku.bos mengikutiku ke kamar mandi.”bos mendengar apa?,”.”Musik,”.”tepatnya Jazz,dan sumber suara berasal dari sini,”.tunjukku ke dinding yg Bekas ada Cerminnya.”kita harus ,-“.belum selesai aku berbicara,Bos meninju Dinding itu,dan Dinding Pecah,didalam terdapat Tape Recorder yg memutar Lagu Jazz,dengan bahasa Mandarin.Aku segera Memotret itu.”bawa untuk diperiksa Forensik,”.Perintah Bos ke Aku.aku langsung melaksanakan perintahnya.
Aku mematikan Tape Recorder itu,dan Tape kukeluarkan,pisahkan Barang Bukti masing-masing.setelah itu kami semua balik ke Markas dengan membawa Mayat itu……

Mr.Michael Yang,tell us a story……
Kami balik,langsung menuju Squad Room.Iwan segera menampilkan Identitas Korban di Layar besar.”Korban adalah Michael Yang,umur 63,pensiunan Perusahaan Minyak di Cina,pertama datang ke Indonesia tahun 2007.dan datang ke Indonesia menikah dengan Vanessa Putrianti 2 tahun lalu,keduanya sudah pernah menikah sebelumnya,Vanessa mempunyai Anak bernama Putro Triastiyanto,Umur 21,”.”ada rekaman terak-,”.”sudah kuselidiki Bos,tadi subuh di Koridor,Michael terlihat Keluar dari kamar,20 menit kemudian dia balik,dan setelah itu dia mati,”.”pembunuhnya menunggu didalam,”.kataku.”yah,tidak mungkin dia melewati pintu depan,pasti dia manjat lewat Jendela,”.tambah Iwan.”atau orang yg memang sudah berada didalam dengan dia,”.tambah Bos Juga.”bagaimana dengan Rekaman diluar Iwan?,”.”tidak ada yg mencurigakan,”.”oke,Istri Korban?,”.”menunggu anda di Ruang Wawancara,”.tukas Iwan.”Probie,ikut aku,”.akupun berada dalam jam 6 bos.Ruang Wawancara satu lantai dengan Squad Room kami,hanya di Koridor Ujung sana.akhirnya kami masuk kesana.”Ibu Vanessa?,”.dia mengusak air matanya,lalu menganguk kepalanya.Bos segera duduk di Meja.”bu,aku akan langsung saja,aku tahu ini susah,tapi informasi sekecil apapun bisa membantu kami,”.dia berusaha menjawab.”silahkan pak,”.jawabnya dengan terisak.
Bos memulai Wawancara dengan menarik Nafas yg dalam.”ceritakan tentang Michael,”.”Michael dan Aku bertemu pertama kali di Sheraton,waktu itu aku menyanyi,dan Michael melihatku,kami tertarik satu sama lain,kami berbicara,tak lama kemudian tanpa disadari kami mulai berhubungan dekat,lalu 3 bulan setelah itu kami kawin,Michael adalah orang yg baik,aku tidak mengerti kenapa dia bisa dibunuh,”.dia terisak Nangis.”apakah ada Orang yg mungkin pernah bersiteng dengan dia?,”.”….ada pak.ada yg bernama Pak Agus,Agus Hamidanta,Dia adalah teman satu-satunya di Indonesia yg dekat.aku mendengar mereka berbicara dalam bahasa Mandarin,aku tidak mengerti sepatah katapun,Suamiku tidak ingin membicarakannya.Michael juga merupakan seorang Pianis,”.aku mencatat nama Agus Hamidanta di Catatanku.untuk dicari oleh Iwan.”bagaimana dengan anakmu?,”.”dia memang tidak dekat dengan Michael,”.”apakah tidak dekat sampai ingin membunuh?,”.”oh tidak,anakku tidak akan melakukan itu,”.tak lama kemudian Pintu terbuka,tampang ada Orang Masuk.”Putro!,”.Vanessa terisak nangis.”sudah ma,nggak papa ma,”.ternyata orang itu adalah anaknya.Bos berdiri,membisik ke aku.”wawancara Dia,”.”Pak Putro,jika bisa mengikuti saya?,”.Putro tanpa berkata mengikuti aku.”aku nggak lama ma,”.kata dia ke Vanessa.
Tidak ada tempat lain selain Ruang Interogasi,jadi aku memilih ke Ruang Interogasi.”salah apa aku?,”.”tidak ada,”.aku memperisilahkan dia duduk.”coba ceritakan tentang ayahmu?,”.”ayah tiri,”.tambah dia.”yah,bagaimana orangnya,”.”brengsek,itulah yg aku deskripsikan tentang dia,”.”kenapa?,salah apa dia?,”.”dia sempat dipenjara karena memukuli Istri pertamanya,”.aku aku mengerti maksud anak ini.”bagaimana kamu mengetahui ini?,”.”Aku menanyainya,”katanya.”sekarang kamu kerja apa?,”.”Agen Traveller,”.aku termenung sebentar,apa lagi yg perlu kutanyakan?,oh yah,hampir saja terlupa.”Siapa Agus?,”.”Pak Agus?,dia adalah teman Michael,dari Cerita Ibu,dia adalah orang yg merekomendasikan Michael menghabiskan Masa Pensiunnya di Indonesia,”.”apakah kamu melihat dia sempat bersiteng,”.”iya,aku melihatnya bersama ibu saya,mereka berbahasa Mandarin,entah apa yg mereka bicarakan,tetapi sepertinya serius,coba cari Agus,”.”Oke,terima kasih,silahkan keluar,”.”bagaimana dengan Ibuku?,”.”nanti saya cari Informasi,”Jawabku.dia keluar duluan,aku mengikutinya dari belakang,dan tak lama kemudian,Ibunya bersama Bos juga keluar dari Ruang Wawancara.
Mencari Agus….
Setelah keluar,Kami kembali ke Squad Room.”Cari Nama Agus Hamidanta,”.Perintah Bos ke Iwan.Iwan segera mengetik Nama Agus Hamidanta di Komputernya.”dapat Bos,berumur 61th,merupakan Salah satu Direktur Eksekutif Perusahaan Rokok,pernah menjadi DPR,dan juga sempat menjalankan masa hukuman karena Korupsi,tinggal di Jalan Manggar Blok C1 no 1,Jakarta Timur,”.”tempat kerjanya?,”.”Jl.Merdeka 21,Jakarta Timur,”.”ayo bekuk dia,”.perintah Bos,Bos Langsung Pergi dan kami berada di Jam 6nya.”Tidak ada yg ditinggal hari ini,”.kata Iwan.aku terdiam,dan kami langsung berangkat.
Kami Tiba ke Tempat Kerja Agus,dia bekerja di Pabrik Rokok ‘selera’.kami menemui seorang pembuat Bungkus Rokok.”Permisi Pak,”.kata Djainal sambil mengeluarkan Lencananya.”dari Badan Investasi Nasional,ingin bertemu dengan Pak Agus Hamidanta?,”.lalu dia menunju ke ruang atas,untuk ke ruangan itu ada Tangga Spiral,kamipun kesana,Iwan yg tadinya berada didepanku tiba-tiba berada dibelakangku.”aku nggak pernah suka dengan Tangga Seperti ini,”Gumamnya.”kalau kamu nggak cepat naik ke atas,bukan hanya tangga ini yg akan kamu takuti,”.Kata Bos mendengar.”sorry bos,”.kata Iwan.kami akhirnya Ke Kantor Agus Hamidanta.”Pak Agus?,”.”iya?,ada perlu apa?,”.Bos Menunjukan Lencananya.”Badan Investigasi Nasional,pak kami ingin anda ikut dengan kami Ke Markas,”.”apakah bisa ditun-,”.”orang Mati tidak bisa ditunda pak,”.”aku salah apa?,”.”Michael Yang terbunuh tadi Subuh,”.”Apa?,Mike?,kenapa?,aku memang melihat di Berita ada Warga Tionghoa Meninggal,tapi Mike?,”.dia terlihat terpaku oleh fakta bahwa temannya mati dibunuh.”semakin bagus lagi jika kita membahas ini di Markas pak,”.”iya,”.jawab dia koorperative.kami akhirnya kembali ke Markas dengan mengikutsertakan dia.
Kami Sampai Ke Markas,dan Bos memasukan dia ke Ruang Interogasi,aku dan Iwan melihat Bos menginterogasi Agus dari Balik kaca.”Pak Agus,”.demikian kita dengar lewat Microphone.sebenarnya kami tidak sendirian,disini ada Orang yg ditugaskan untuk mengoperasikan Ruang Interogasi.”dimana Pengacaraku,”.disaat yg tepat,seorang Pria Masuk ke Ruang Interogasi.”wwooooh bung,ka-,”.”Pengacara Agus,”.dengan sikap acuh tak acuh,dia langsung masuk.”maaf terlambat Pak Agus,Pak Djainal saya adalah Pengacara Pak Agus Hamidanta,”.Bos terdiam.menarik Nafas lalu berkata.”dimana kamu berada saat Jam 04:00 subuh?,”.”Tidur di Rumahku,”.”bagaimana kita bisa memastikan Alibimu?,”.”Ada Tetang-,”.”jadi kamu tidur dengan Tetangga,”.”Saudara,Pak Agus Belum menyelesaikan Bicara,”.Bos terdiam.”Lanjutkan,”kata Bos.”Ada Tetangga saya yg bisa memastikan itu,rumah kita cukup dekat jadi kita bis berbicara lewat Balkoni masing-masing,dan jika itu tidak cukup dirumahku telah terinstall CCTV,”.kata dia.”Nama Tetanggamu?,”.”Muh.Joni,”.Petugas yg bersama kami langsung mencatat nama Muh.Joni.”nanti Saya akan meminta Rekaman CCTVmu,”.kata Bos.suasana Hening sementara.”pak,jika tidak ada lagi yg perlu disampaikan,saya rasa tidak ada alasan lagi Klien saya harus tetap disini,”.”yah sudah,terima kasih Pak Agus,keluar kamu akan ditemani petugas kami,”.Agus keluar dari Ruang Interogasi.
The Findings…..
Kami langsung menuju ke Lantai 2.”Probie,waktu di Densus kamu pernah melihat orang Mati?,”tanya Bos ke Aku.”Iya Bos,”.”aduh jangan Bos,kasihan Bocah kesayangan kita,”.ejek Iwan.Bos hanya tersenyum.”ikut aku ke Otopsi,”.”oke,”.jawabku dengan lugas.Iwan juga ikut dengan kita.akhirnya kami memasuki ruang Otopsi.”aaaaaah,hello Guys,”.”sapa Dr.Lauren dengan hangat.”nanti saja Dr.Lauren,sekarang laporannya,”.Jawab Bos dengan Tegas.”aku sudah bisa memastikan Senjata Pembunuh ini,Senjata Pembunuh adalah Pisau Army,tertusuk sedalam 20 Centimeter,”.Dr.Lauren sambil membawakan kita ke Mayat Michael Yang.tiba-tiba seperti ada rasa mual di perutku.Dr.Lauren lalu memandangku.”salah sendiri kamu ikut,”.kata dia,sementara Iwan Cekikikan melihatku,Bos hanya tersenyum.”aku lanjutkan,”Dr.Lauren berbicara,Bos langsung menghilangkan Senyumannya.”Pisau langsung menusuk ke Jantung,yg menyebabkan Kematian yg sangat Menyakitkan.tidak ada Luka Pertahanan Diri,”.”kemungkinan pembunuh adalah orang yg dikenal,”.Kata Iwan.”atau orang yg ahli dalam membunuh,”tambah bos.”aku setuju dengan Djainal,tampaknya orang yg membunuh kawan kita ini tahu dimana dia harus menikam,Luka ini langsung menancap ke Jantung,yg menghasilkan sakit Luar biasa dan Pendarahan Cepat,”.Jelas Dr.Lauren.
Aku tetap menahan Rasa Mualku karena melihat Mayat ini.aku di Densus memang pernah membunuh orang,tetapi tidak kutatap lama-lama.”untuk lebih jelasnya,coba lihat apa yg ditemukan oleh anak-anak Forensik,”.tentu saja yg disinggung Dr.Lauren adalah Yusuf Dan Fadilla.
Seperti kata Dr.Lauren,Aku,Iwan,dan Bos segera ke Ruang Forensik yg berada di Seberang Koridor.kita memasuki Lab dan menemukan Yusuf dan Fadilla sedang tidur.Bos sudah mengasih Isyarat untuk kita berdiam saja.sementara Bos mengambil senjatanya,dan Iwan Panik.”Bos ja-,”.DOOOR.”WAAAAAH MAMA!,”.teriak Yusuf.Bos Tersenyum kepada Iwan.”ini Blanks Iwan,”Jelas Bos.ternyata tidak terisi.”maaf bos,kita berdua habis nonton bola tadi malam,”.”aku tidak peduli kalian kurang tidur,yg aku pedulikan bukti yg kalian dapatkan,”kata Bos dengan Tegas.”nah ini dia yg menarik,Fadilla,”.Fadilla langsung mengajak kita ke Meja Percobaan,dan terdapat Kaset Tape yg tadi kudapati.”untung aku dan Yusuf Teliti Bos,lihat apa yg kita temukan,”.Fadilla membuka Kaset itu dan mengeluarkan Tape itu.”kita tidak bisa melihatnya tanpa bantuan Cahaya,tapi dengan bantuan Cahaya,”.dia sengaja tidak berkata di akhir kalimatnya,ternyata setelah kita melihat Tape itu dengan Cahaya,muncul Bahasa Mandarin,”.kita seksama melihat huruf-huruf mandarin itu.” Zhè shì wǒ zuìhòu de yíchǎn”.”wow,bisa bahasa Mandarin?,”.”Kakekku Orang Tionghoa,”.”oooh,kita sempat bingung pertamanya,tapi berkat bantuan Mbah Google,kita mendapatkan Artinya,yaitu ‘ini adalah peninggalan terakhir,maaf’,”.”sebuah pesan untuk orang,”kataku.”kamu tidak sadar Probie?,”Iwan memotongku.”kenapa?,”.tanyaku Heran.”pesan ini untuk kita,”.Terang Bos.”Mungkin dia tahu apa yg seharusnya dia tidak tahu,dan pasti dalam waktu dekat dia akan mati,jadi dia menulis ini buat kita,”.”orang mati berbicara,”.yusuf juga berpendapat.”oh yah,satu lagi,coba dengar.di Side A adalah Lagu Bobby Cheng,dan di Side B adalah Karya Dia sendiri dalam Bahasa Inggris.coba kuputarkan,”.
My Days are being count by the DEVIL it self….
I just want to say my last goodbye before I closed the CURTAINS….
And BEHIND these Stain Walls is the Reaper in Flesh,is WAITING to take me….
Nah nah nah nah nah nah nah………
Lagu Berakhir.”ini merupakan Pesan Bos,”.kata Iwan.”aku tidak tahu,”.kata Yusuf.”Coba Putar Balik lagi,”.Perintah Bos.Yusuf langsung memutar kembali lagu itu.
My Days are being Count by the DEVIL it Self….
I just want to say my last goodbye before I closed the CURTAINS….
And BEHIND these Stain Walls is the Reaper in Flesh,is WAITING to take me…
“Stop,”perintah Bos.”aha,aku juga menyadarinya,Bos Memang Teliti,”.aku dan Iwan bingung.”coba lihat kawan-kawan,sepertinya ada beberapa kata yg sengaja dinyanyikan dengan lantang,seperti DEVIL,CURTAINS,BEHIND,WAITING.yg Bahasa Indonesianya IBLIS,TIRAI,BELAKANG,MENUNGGU,”.”iya,aku juga baru sadar,”kata Iwan.”coba cari tentang ini di Komputer Fadilla,”.perintah Yusuf ke Rekannya.dan saat Yusuf hadap ke belakang,Fadilla tidur.”cepat bangunin dia atau kali ini akan ada peluru di pistolku,”.Iwan segera membangunkan Rekannya,dan mereka mencari DEVIL CURTAINS,BEHIND,WAITING,di computer mereka.”sepertinya belum ada Hasil,coba kalian ke atas saja dulu,nanti jika ada kabar kita akan kabari,”kata Yusuf.kitapun segera ke atas.
Pencarian Iblis yg menunggu di balik tirai…
Kita kembali Ke Squad Room dengan Penemuan baru.”oke,jadi tahu Michael berbicara dengan kita,tapi kita harus tahu dengan maksud ‘Iblis yg menunggu di balik tirai’,”.”bisa saja itu tempat seperti Clubbing,”.usulku.Djainal melihatku dengan heran,begitu juga dengan Iwan.”kan jaman sekarang kebanyakan Nama untuk tempat-tempat seperti itu mengunakan nama-nama Provokatif,”.terangku.aku coba untuk mencari ‘Club’ dengan embel-embel devil,curtains,behind,waiting di Komputerku.dan aku mendapatkan hasil.”coba lihat bos,”pintaku.”di seluruh Jakarta hanya Club ini yg terdapat embel-embel itu,coba kita periksa,”.”usul Bagus Probie,Iwan,tanyai Muh.Joni,aku dan Probie akan ke Club ‘Devil’,”.”oke bos,”.Jawab Iwan.aku dan Bos Segera berangkat ke Club Devil.aku coba membuka Internet Lewat HP untuk mencari Club Devil Lewat Google,dan Muncul Gambar-Gambar.”bisa jadi kita memang ke tujuan yg benar Bos,lihat ini,”.pintaku melihat ke HP saat kita sambil Jalan.”ini merupakan Logo Klub,”.”kalau gitu kita kesana,”.kata Bos.
Kita akhirnya Ke Mobil Dinas Bos.dan kita segera melesat ke Club Devil.
Anak-Anak Jaman Sekarang…
Tempat ini cukup jauh dari bangunan lainnya,tapi sangat strategis,demikian kata seorang Kritik.akhirnya kita sampai di sana.”Disini Probie?,”.”yah,disini,”kataku memastikan.kita masuk ke tempat itu.”masih sepi?,”Tanya bos heran.”tempat seperti ini biasanya rame pada malam hari bos,”.kataku menerangkan.sampai kita ditempat Bar.ada seorang pria yg sepertinya menjadi Bartender disini.”masih ada matahari kakek,”.katanya sombong.bos hanya tersenyum sambil menunjukan lencananya.”Badan Investigasi Nasional,Agen Djainal Habengko,rekan saya Agen Probational Joko Santoso,”.sang Bartender itu terdiam.”jawab pertanyaanku berikut atau kamu kutahan dengan tuduhan Menyerang Agen Federal,”.kata Bos dengan Mantap.”oke bung,”jawab dia ketar ketir.”kenal dengan Orang ini?,”.Bos sambil menunjukan Fotonya.”dia Michael,Pemain Jazz yg datang setiap Jumat pas malam Jazz,”.”istrinya tidak tahu ini?,”tanyaku ke bos.bos tidak menghiraukanku.”tadi subuh dia dibunuh,”.”Michael?,”.tiba-tiba Dia menyiul dengan keras,dan banyak pekerja bekeluaran.”Yo teman-teman,Michael,Pemain Jazz yg ada setiap malam Jazz,mati dibunuh,”.orang-orang ini ada 4,2 Pria dan 2 Wanita.semua tampak bersedih,kecuali Wanita yg berdirinya agak jauh dari yg lain.”ini semua?,”Tanya Bos ke Bartender itu.”ya bung,”.”oke,aku mau semua disini bertahan untuk aku dan rekanku mewawancarai kalian,”.”kita akan buka sebentar lagi,”.kata wanita yg tidak kelihatan Sedih itu.”Pembunuh sedang berkeliaran diluar,aku tak ada waktu buat omong kosong ini,”.wanita itu terdiam.”dimana bos kalian?,”.”lagi keluar negri pak,”kata Bartender.”Jadi siapa yg bertanggung jawab disini?,”.”saya sendiri pak,”.Jawab Bartender.Bos menghening sejenak lalu dia berkata kepadaku.”Probie,kamu yg mengurusi para Wanita,”.”oke Bos,”.Jawabku.aku segera menghampiri Kedua Wanita itu.”oke,yg wanita ikuti saya,”.kedua Wanita itu mengikutiku,kita duduk di pojok bar,Bos memilih diujung sana,dekat Lampu Neon yg besar.”namamu siapa?,”.aku Tanya kepada Wanita yg sebelah kiri.”Tiara Wahyuni,”.”kamu?,”.tanyaku kepada yg kanan,yg tidak berekspresi saat Bos berkata Michael Mati.”Nunung,”Jawab dia.”Nunung Tok?,”aku tidak percaya namanya hanya itu saja.”yah Nunug Tok,”.Jawab dia.aku akan mulai dari kamu.
Akupun memulai Wawancara.”aku dapat memerhatikan kalau saat Agen Djainal mengatakan Michael Mati,kamu sepertinya tidak kaget atau apa.kamu tahu apa yg terjadi dengan dia?,”.tanyaku.”dia brengsek,”.”demikian kata banyak orang,”.kataku.dia hening sebentar.”ayo nung,kasih tahu aja,”.Temannya Menyemangati.”dia melecehkanku.ini Minggu lalu,”.dia ingin berbicara tapi seperti tidak kuat.”saat Tutup,aku ingin ke kamar mandi sebelum pulang,dan dia mendatangiku……..kamu pasti sudah tahu apa yg selanjutnya,”.”kamu tidak melapor polisi?,”.”Polisi akan menangkap seorang kakek-kakek?,tidak ada bukti fisikal,”.wanita ini untuk seukuran ‘mental tercabik’ dia cukup mengerti dengan Forensik.”kapan kalian terakhir melihat dia,”.”Jumat Lalu,”.Suasana Hening Sesaat.”Probie,kita pulang,”.jawab bos.”Jangan Keluar Kota,”.jawab Bos.
Who Is The Devil’s Minion?....
Saat kami Kembali ke Markas,Jam menunjukan sudah jam 18:27.kita kembali ke Squad Room kita,dan Iwan sudah berada di Mejanya.”ada Penemuan Bos?,”.”Cari nama-nama Yogi Yahya,Triastianto Purnomo,Andhika Cahyono,”.”Triani Wahyuni ma’ Nunung,”.Iwan menatapku Kesal,begitu juga bos.”namanya memang Nunung Tok,”.Jelasku.”kau membuatnya lebih susah buatku Probie,karena itu jika ini selesai kamu harus mentraktir aku Kopi,”.aku memilih diam saja.”sekalian untuk saya juga Probie,”.Ternyata Bos juga menginginkan Kopi juga,aku sekali lagi,memilih diam saja.
“Oke bos,Berkas tentang mereka akan kuprint Mulai dari…….Sekarang!,”.sambil mengklik dari Mousenya.dan Printer dekat Layar Lebar mulai bekerja.”Punya Yahya Sudah,”.kata Iwan.”kalian tolong periksa mereka,aku akan ke Kantor Direktur,”.”kenapa Bos?,”Tanya Iwan,yg tidak Diherani Oleh Bos.”kamu tahu apa yg tidak aku ketahui Probie?,”.”kemaren mau ngomong ma’ Direktur SIS harus nembak Alat Di RUKOM dulu,”.”kamu masuk RUKOM?,”.”yah,kenapa?,”.”aku cukup iri denganmu Probie,”.untuk ketiga kalinya aku memilih diam saja.”Yg Terakhir Selesai!,”Kata Iwan.”aku yg memeriksa Para Pria kamu memeriksa para Wanita,”.perintah Iwan ke aku,aku segera mengambil Berkas Triani Dan Nunung.aku langsung memeriksa Berkas Nunung,aku memilih dia dulu karena ada yg kucurigakan dengan dia.bagaimana dia bisa tahu tentang Ilmu Forensik?,terlebih lagi,kenapa orang yg hanya Tamat SMA bisa mengetahui ini?.aku mengambil berkas itu,dan dugaanku benar,dia hanya Tamat SMA.namun,semakin kebawah aku baca,aku melihat penjelasan tentang Pengetahuannya Soal Forensik.Bapaknya adalah Seorang Ahli Kimia.aku beramsumsi jika lecehan ini bukan termasuk perkosaan,tetapi mungkin memegang payudara dll.tapi pasti Nunung akan melawan,pasti ada Luka Sekecilpun.atau memang Polisi akan menganggap Kasus ini sebagai kesalahpahaman Kakek yg tidak sengaja memegang alat Vital Nunung.aku membaca terus hingga menemukan Titik Terang.ternyata Bapaknya Bukan Saja Ahli Kimia,tetapi juga merupakan Pak Agus Hamidanta,Sang Direktur Eksekutif ‘Selera’.
Penemuan…..
“Iwan,lihat apa yg aku dapat,”.Iwan langsung ke Mejaku.”kenapa Probie?,”.”Nunung,Orang Jawa yg ‘tak bernama’,merupakan Anak dari Big Bos Rokok ‘selera’,”.”Agus Hamidanta,”.sambung Iwan.”ini bagus Probie,”.”aku akan beritahu Bos,”.”hati-hati Probie,”.”karena Bos Sudah datang,”.Tiba-Tiba Bos sudah datang.”kamu dapat Apa?,”.Nunung Adalah Anak Agus Hamidanta Bos,”.jelas Iwan.”Iwan,cari dimana Agus Sekarang,”.Iwan langsung bergegas ke Mejanya.”Mencari…..gawat Bos,Agus akan ke Surabaya,dan Penerbangannya akan berangkat 45 Menit Lagi,”.Bos segera ke Lift.”Ayo Tim,”perintah Bos,aku dan Iwan langsung mengikuti Bos arah Jam 6.
Keuntungan Memakai Sirine….
Kami berada Di Mobil,Bos Menyetir,dan langsung menancap Gas.Iwan yg berada di Kursi bersama Bos langsung menyalakan Sirine.sial,hari ini sedang Macet.”anjing manusia-manusia ini kayak nggak pernah lihat polisi dalam pengejaran,”marah Bos dan membunyikan Klakson.”Bos,menurut GPS lewat Tol Kemala cepat,”.”tapi ada By-,”.”BVS sudah mengurusi itu,”.”oke kalau gitu,”.Bos langsung mengarahkan Setir ke Tol Kemala,dan dengan Cepat kita langsung berada dekat Soekarno-Hatta.
Kami masuk langsung,dan berada di dalam Bandara.”Penerbangan Nomor Berapa Wan?,”.tanya Bos.”GC3211,”.”kita segera ke Hallway dimana ada penerbangan itu.”PENERBANGAN GC3211 TUJUAN SURABAYA SUDAH LEPAS LANDAS,”.”SIAL,”.teriak Iwan.”kita terlambat,”.gumamku.Kita hening.”Belum terlambat Probie,”kata Iwan sambil Jalan.tampaknya dia masuk Ke Command Center.aku dan bos mengikuti dia.”Siapa yg bertanggung Jawab disini?,”.”aku,”.kata bapak yg diseberang Iwan,”tolong kembalikan penerbangan GC3211,ini keadaan darurat,”.”tapi pak-,”.”kami bertiga sontak langsung menunjukan lencana kita.”ini Command Center,mohon Kapten Pesawat GC3211 segera kembali ke Markas,”.”perintah di setujui,”.kata Kapten sana.”hufh,kita berhasil Probie.”.semangat Iwan.
Pesawat itu kembali,dan akhirnya Agus kami tahan dan bawa ke BVS untuk penerangan Lebih Lanjut.
Closing Interogation….                                                                                                                       
Kami kembali Ke Markas,dan Langsung ke Ruang Interogasi.Bos kembali lagi Menginterogasi Tersangka Sendirian,aku dan Iwan melihat dari Luar.”Nunung adalah Anakmu?,”.tanya Djainal.”yah,”.”kenapa dengan orangtua sekaya kamu kok anakmu tidak Kuliah,”.”biar dia Mandiri Agen,”.”Kamu memakai Rokok Merk Apa?,”.”perusahaanku sendiri,”.”boleh saya lihat?,”.Agus mengambil Rokok yg berada Di Sakunya.Iwan segera masuk Ke Ruang Interogasi tanpa Perintah Dari Bos.”bisa lihat Bos?,”.demikiian Kata Iwan yg terdengar Lewat Microphone.
Suasana Hening sesaat.tampaknya Iwan berbisik ke bos.Iwan lalu kembali.”kema-,”.tanpa diacuhkan,Iwan langsung keluar.aku memilih diam ditempat,suasana Hening.sekitar 10 menit kemudian barulah datang Iwan dengan Barang Bukti.Iwan masuk ke tempat,dan kali ini Bos yg berbisik kepada Iwan.Iwan keluar sekali lagi.”Probie ikut aku,”.”kemana?,”.”Geledah Ruang Kerja Agus,”.”bukannya harus ada-,”.”Surat Geledah sudah diurus,”.akupun tanpa bertanya lagi langsung mengikuti Iwan.kami berangkat ke Tempat Kerja Agus.
Kami tiba disana disambut ‘hangat’ dengan pekerjanya,dan itu adalah Pekerja yg kemarin.”yo,surat-,”.”sudah ada,”.dia terdiam.”yo siapa namamu?,”tanyaku.”Basori Yusayono,”jawab dia,tetapi seperti tidak merelakan.kami mengeledah Ruang Kerjanya,dan tiba-tiba Iwan menemukan Pisau Army yg mungkin adalah alat membunuh.”yo probie,lihat,”.kata Iwan sambil memasukannya ke Kantong Barang Bukti.Singkat Cerita kami langsung kembali ke BVS,antar Pisau ini Ke Forensik,dan kembali Ke Ruang Interogasi.kami masuk disambut dengan Interogasi Bos yg belum selesai.”Agen Djainal,Agen Haritzfah dan Santoso Sudah kembali,”.”kamu tinggal disini,”.kata bos menunjuk ke Agus.
Ada yg tertinggal…..
“Bagaimana dengan Pisau?,”.”sedang diperiksa Di Forensik,seharusnya selesai pada-,”.Hp Iwan berbunyi.”yo…..oke……,.Bos,Positif Pisau itu milik Agus Hamidanta dan satu orang lagi.bernama Basori Yusayono,”.”hei itukan-,”.ingatku.”Iwan,cepat cari dan bekuk dia,”.”tanpa Probie?,”.”tidak,”.Iwan pergi.Bos Masuk lagi ke ruang interogasi dan aku melihat dari Balik Kaca.”Pisau yg digunakan Oleh pembunuh diarahkan ke kamu,”.”terus apa yg terbukti?,”.”bahwa kamu pembunuhnya,”.”apa ada bukti bahwa aku ada disana?,”.Bos Terdiam.dia segera keluar lagi.”hey probie,kita harus kembali ke Apartemen,”.”setuju,sepertinya ada yg terlewatkan,”.
Mengunjungi TKP kedua Kalinya….
Singkat Cerita,kita akhirnya sampai di TKP.”beruntung masih tkp kita bos,”.kataku.Bos terdiam.”apa yg kita lewatkan?,”.kataku lagi.Bos hanya memilih diam.”ternyata maksud ‘iblis yg menunggu dibalik tirai’ memang merujuk Ke Agus.saat kamu dan Iwan pergi,aku tahu maksud kata-kata itu.bungkus Rokok Selera,adalah Kambing yg duduk di Sofa dan ada tirai sebagai bingkainya.dan Kambing seringkali digambarkan sebagai Iblis,”.”betul sekali Bos,”.”nah,yg kita perlu cari adalah dari mana Pembunuh datang,”.gumam bos.bos melihat kebawah,kesamping,akhirnya sampai ke atas.”Probie,lihat ke atas,”.pinta Bos.”ventilasi Bos,mungkin masuk dari sana,”.”coba cabut,”.akupun mencabut Besi Ventilasi itu.”bekas darah,mungkin karena sobekan,”.”jadikan Bukti,ini bisa mengakhiri kasus Bos,”.kataku.”ayo kembali Probie,”.kata Bos dengan Mantap.
Ending…
Akhirnya kami kembali,dan Noda darah diventilasi adalah milih Basori,yaitu anak buah dari Agus.kejadiannya adalah Agus memerintah Basori untuk membunuh Michael,Basori menyetujui tetapi Agus harus membayar 20 juta ke dia.Motif tentu saja Karena Nunung memberitahu Pelecehan Michael ke Bapaknya,dan soal Percekcokan dalam bahasa Mandarin,mereka membicarakan Tentang Nunung.kini,mereka menunggu Hari Sidang untuk mengetahui apa hukuman mereka.”sudah jam 02:12 malam probie,tidak pulang?,”.kata Iwan menyapaku.aku daritadi duduk di Mejaku.”iya,aku baru saja ingin berangkat Pulang,”.kataku.”Huaaaaaaafh,”.Iwan mengaung kantuk.”aku harus membereskan berkas-berkas ini Dulu Probie,aku iri sekali denganmu,”.katanya.aku hanya tersenyum geli,aku langsung menuju ke Kos-Kosanku malam itu.Hari Selesai dengan Baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar