Sabtu, 26 Maret 2011

BaVesNas Episode 2 Part 1(penting again inside)

folks,sorry,terpaksa bvs episode kedua kali ini harus berpart.kenapa?,karena kesibukan gw yg luar biasa di dunia real,jadi ngetik nggak sempat.seperti biasanya,akan gw usahakan untuk tiap minggu yg ini,soalnya lumayan panjang :P.ok,sekali lagi,sorry atas keterlambatan dan kekurangan naskah,mending mana terlambat ato nggak sama sekali? :D


Surprise on what we enstore for you…..
Tet tet tet tet tet tet teeeeeeeeeet……………
Jam Wekerku berbunyi.kemarin,tidak ada kasus.jadi hari kedua ini aku berharap akan berbeda.mandi dulu,setelah mandi berpakaian dan langsung berangkat dari kos-kosanku.Pergi Dengan Motor Aspira peninggalan bapakku,aku berangkat kerja.
Setiba dikerja,aku bertemu dengan Handoko.”yo bocah baru,”.”hei,”.balasku.sebaiknya aku tidak terlalu mengakrabkn diriku secepat ini dengan mereka.tapi,di lembaga baru seperti ini,apakah di divisi yg aku kerja sekarang sudah pernah menangani kasus?.kami berdua berjalan menuju lift,saat didalam Lift aku memberanikan diri untuk bertanya.”handoko,”.”kenapa probie?,”.”probie?,”.”probie,singkatan orang luar dari probational,dan kamu probationalkan masih?,”.”iya,”.”kamu tadi ingin nanya?,”.”oh yah,apakah divisi kita sudah pernah menangani kasus?,”.Lift sudah sampai ke Tingkat 3,tempat kerja kita."dalam 2 minggu pertama belum,tapi yah kami biasanya membantu divisi lain,seperti divisi kerah putih kemarin,”.belum pernah menangani kasus,sudah terjawabkan pertanyaanku.akhirnya kita masuk ke Ruang ‘Keterlibatan WNA’.”Dok,lu udah ingatin probie?,”kata Iwan yg sudah berada dalam work stationnya.”astaga lupa eeeh aku wan,wan,”.”kenapa?,”tanyaku heran.”loh?,kamu nggak tau?,”.”kenapa?,”.”mari kita dengar pembukaan dari Mas Iwan,”.tunjuk Joko ke Iwan.Iwanpun segeraberdiri mendekati kita.”selamat datang di divisi ini,di divisi ini kita nggak seserius divisi lain.kalo di divisi lain mereka klo ada anak baru nggak ngapa-pain,klo kita beri sesuatu yg berbeda,”.”intinya?,”seperti pembicaraan ini tidak ke jalur yg baik.”probie,kamu harus beliin kami kopi,”  Handoko langsung ke inti.”apa?,kalian nggak seriuskan?,”.”probie,kita dulu juga seperti itu sama bos kita,”tambah Handoko.tiba-tiba Djainal datang ke belakang mereka.Djainal memberi Isyarat untuk aku berdiam,dia tepat dibelakang dua orang badut itu.”iya,dulu kalo nggak beliin kopi bos,dia bisa jadi marah seperti-,”.”seperti apa Iwan?,”.Iwan dan Handoko melihat kebelakang dan menemukan Djainal bersenyum.”seperti apa Iwan?,ayo aku mau mendengar cerita selanjutnya,”.”um……anu bos,”.Djainal Meninju perut Iwan.”aku marah Iwan,itulah yg terjadi,”.”aaakh……,”.gerang Iwan kesakitan.”Ambil Peralatan,WNA meninggal di Bundaran HI,”.tanpa berkata apapun,kami bertiga mengambil peralatan kami di Meja Masing-Masing.”yo Probie,ada yg kamu lupakan,”kata Handoko.”apa?,Peralatan Sudah siap dan -,”.”coba cek lacimu yg ada kuncinya itu,”.tunjuk Handoko,akupun segera membukanya.”apa i-,”.Handoko sudah pergi,aku segera menyusul mereka.akhirnya aku mendapati mereka yg mau masuk ke mobil.”Peraturan No.1 Probie,nggak boleh terlambat di Timku,”.kata Djainal yg memegang Kemudi,kamipun berangkat.Handoko duduk didepan,dan dibelakang adalah Iwan,yg tampaknya masih kesakitan.”sejak kapan Penegak Hukum memakai Berreta?,”.”sejak kita probie,”jawab Djainal.”hanya Agen-Agen BVS dan yg dikasih hak istimewa untuk membawa Berreta,”.lanjut Djainal.”Kasus Pertamamu sakit.”jangan Manja Iwan,ntar besok sembuh pang,”kata Handoko.”kita sampai,”.akhirnya kita sampai ke TKP.
The Crime Scene
“sudah telepon Dr.Lauren?,”.tanya Djainal kepada Iwan.”dalam perjalanan menuju sini bos,”.kata Iwan.kami berempat melewati garis polisi dan semakin dekat ke Jasad.Seorang Polisi Mendekati Kami.”Apa yg Kita dapati Opsir?,”.tanya Djainal kepada Polisi itu.”mati termasuk ke kolam Bundaran HI.Kaukasia,kemungkinan 50-an,”.”Sorry Im Late Guys,”tiba-tiba dibelakang kami ada Perempuan,sepertinya ini adalah Ahli Autopsi BVS,Dr.Lauren.”coba cek,”.”Hm….Kaukasia….50-an….sepertinya dia meninggal 9 Jam yg lalu….oh dear…,”.”ada apa Lauren?,”.”Look at this,”.Dengan Sarung Tangan,Djainal melihat benda yg terlihat seperti kartu.”sial,”.”ada apa bos?,”.tanya Handoko.”Teman kita ini adalah John Washering,Dubes Australia,”.kami bertiga kaget mendengar Bos Berkata itu.”Opsir!,”Djainal memanggil Polisi tadi yg sudah jauh.”Sekarang yg telah diliput Media tentang kawan kita ini apa?,”.”hanya WNA Australia yg meninggal menenggaskan,”.”mari kita pertahankan seperti itu,jangan biarkan Media Masuk,hal yg terakhir kumaui adalah ini menjadi Insiden Internasional,”.”kenapa pak?,”.”teman kita ini adalah Dubes Australia,”.”oh,baik pak!,”.pergi Polisi.”Iwan,bawa Probie mewawancarai Pos Polisi disana,dan cari kemungkinan saksi seradius bundaran ini,”.”baik bos,”.kata kami berdua mantap.”Handoko,Foto TKP,”.”Djainal,lihat ini….,”.Djainal Menghampiri Lauren.”orang malang ini ditembak pas di arteri leher,”.Aku dan Iwan segera Pergi Ke Pos Polisi.”Permisi,”.”yah pak?,”.”Polisi yg menjaga Subuh-Pagi tadi siapa?,”.”orangnya kusuruh Pulang Pak,”.”goblok,minta nomor teleponnya sekarang!,”.”iya pak,”.”hanya satu orang pak?,”tanyaku.”nggak pak,2 orang lainnya Sholat Dzuhur sebentar,”.Iwan sudah tersambung ke telepon.”Agen Khusus Iwan Haritzfah……kembali kesini sekarang……aku nggak peduli dengan omong kosongmu……yah pak,kalau nggak mau aku bisa menahan bapak karena menghalangi investigasi…..cepat,”Iwan Menutup Telepon.”Apa Agen BVS selalu seperti ini?,”.bisik Polisi itu tadi.”aku orang baru pak,”.jawabku.”assalammualaikum,”.”waalaikumsalam,”.2 orang saksi akhirnya datang.”Probie,kamu Interview mereka,”.”baik,”.
“Siang Pak,betulkah kalian adalah saksi pertama di TKP?,”.”benar pak,”.”coba deskripsikan kapan kalian mengetahui kapan terjadi ini,”.”dari Pegendara Motor Pak,”.”ada nomor platnya?,”.”sudah saya catat pak,gus kertas tadi,”.orang yg satunya mengasih kertas ke aku.”oke terima kasih,apakah ada Video Lalu Lintas?,”.”ada terekam,”.”saya minta kasetnya,”.”iya,sebentar,”.bapak itu mengeluarkan Kaset yg berada didalam CD Player.”bagaimana Probie?,”.”ada Kaset waktu kejadian,”.”bagus,”.”apakah tidak ada yg lain yg ingin kalian katakan kepada kami?,”tanyaku.”iya pak,itu saja,”.”betul?,saya bisa menghubungi atasan kalian jika kalian ada berbohong,”.”benar pak itu saja,”.”ayo Probie kita mencari Kemungkinan Saksi,”.akhirnya kami berjalan.”kemana duluan?,”.”Hotel Nikko,”tunjukku ke Hotel Nikko yg berada diseberang.”kenapa nggak sheraton dulu?,”.Iwan menangkis pendapatku.”karena Niko mempunyai View yg bagus dari jalan sana dan jalan yg disana,”.tunjukku ke masing-masing jalan.”bagus probie,itu tadi hanya Tes,”.kata Iwan.kamipun berjalan dari Pos Polisi ke Hotel Nikko yg berada Di seberang.tibalah kami di Nikko,dan Ke Meja Resepsionis.”selamat siang,Badan Investigasi Nasional,saya Agen Khusus Iwan Haritzfah,dan rekan saya Agen Khusus Joko Santoso,”.bukannya Probational masih statusku?,ah tidak apa-apalah.”maaf,maksud saya Probational Joko Santoso,”.halah.”yah,bisa kami bantu?,”.”yah Ini berhu-,”.HP gengam berbunyi.”yah bos….sekarang?......yah……ok…...iya sebentar lagi…..ok……yah…..,”.Iwan Menutup Teleponnya.”Hm,bisa minta rekaman Video Pengaman Hotel ini?,”.”dari kapan?,”tanya orang resepsionis itu.”dari Seminggu Kemarin.”sebentar yah,”.orang resepsionis memanggil Sekuriti dan meminta Rekaman kita.”sebentar yah,”ulang orang resepsionis.orang dari sekuriti datang.”ini mbak,”.”yah,makasih.ini pak,”.orang resepsionis mengasih rekaman ke kita,”.”bawa Probie,”perintah Iwan ke aku.akupun menurut.kami kembali bertemu dengan Bos dan Handoko,namun Dr.Lauren sudah berangkat duluan dengan membawa Mayat Dubes itu.kami berempat kembali ke Markas…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar